Penyebab Kegagalan Budidaya Sidat

        
Sidat yang Sehat
Sudah ribuan orang yang mencoba budidaya sidat tetapi yang bisa panen dalam waktu yang tepat dan singkat serta dengan mutu yang layak untuk domestik dan internasional bisa dihitung dengan jari. Hal ini disebabkan oleh beberapa kesalahan yang sebenarnya bisa di cegah. Kesalahan ini antara lain :
  1. Pemilihan benih yang tidak tepat
    Mengingat sidat masih belum bisa dibudidayakan tapi masih tangkapan alam, banyak nelayan yang mencari benih dengan cara sembarangan. antara lain, disetrum, diputas, dipancing, atau cara-cara lain yang tidak layak. Padahal seharusnya sidat hanya boleh ditangkap dengan cara memasang bubu, jaring, atau alat-alat lain yang tidak melukai, tidak meracuni, atau merusak unsur tubuh bibit sidat. Bisa juga benih kita dapat dari hasil budidaya yang salah dari orang lain. Sehingga bibit sidat menjadi kerdil karena kesalahan dalam pemeliharaan atau pakan yang tidak tepat di tangan orang lain.
  2. Pemeliharaan dengan Ilmu yang salah
    Hal ini terjadi karena pembudidaya sidat dalam hal perawatan dan perilaku kesehariannya terhadap sidat tidak menggunakan ilmu sidat tapi justru menggunakan ilmu lele, belut, atau ilmu nya ikan-ikan yang lain. Sehingga pembudiaya sering salah sangka terhadap kemauan dan lingkungan yang dikehendaki oleh sidat. Sementara jika terjadi kesalahan terhadap sidat tidak ada tempat untuk berkonsultasi. Sedangkan tulisan-tulisan yang ada dibuku dan di internet ditulis oleh orang-orang yang tidak pernah praktek budidaya sidat.Akhirnya berujung kepada kematian sidat atau tidak terurus karena sidatnya tidak kunjung panen karena salahnya perawatan.
  3. Pakan yang tidak layak
    kebanyakan para pembudiaya sidat tiak paham tentang sidat an tentu juga tidak paham dengan pakan sidat. Karena rendahnya pengetahuan mereka tentang dunia pakan akhirnya cari cara yang mudah dengan membeli pakan di toko pakan ikan umumnya. yang terbanyak membeli pakan lele untuk pakan sidat. Padahal pakan lele hanya memiliki protein maksimal 30%. Sedangkan sidat dewasa membutuhkan protein minimal 45%. Jika sidat dipaksa memakan pakan lele atau pakan ikan yang lain maka sidat akan mengalami kekurangan gizi. Akhirnya sidat tidak bisa menjadi besar, terjadi "bususng lapar", penyakitan dan hal-hal lain yang negatif.
  4. Terlalu banyak Kegiatan yang Mengganggu Sidat
    Setiap makhluk hidup pastinya ingin hidup dengan tenang tanpa adanya gangguang. Tidak terkecuali ikan sidat. Dalam budidaya ikan jenis apapun, tidak akan terlepas dari kegiatan greading, sampling, pembersihan kolam, dan rutinitas kegiatan lainnya. Ini sangat baik dan memang harus dilakukan untuk memperoleh data yang akurat. Namun di balik kegiatan ini, akan ada dampak bagi sidat yaitu stress. Oleh karena itu, kegiatan sampling, greading, maupun pembersihan kolam harus dilakukan seminimal mungkin atau sesuai keadaan sidat saat di pelihara.
    Stress pada sidat akan berdampak pada nafsu makan sidat sehingga ini akan mempengaruhi pertumbuhan dan target masa panen. Untuk mencegah stress yang berkepanjangan, selain meminimalisir kegiatan yang mengganggu sidat, pembudidaya juga perlu memberikan pakan yang mengandung zat anti stress (banyak di jual di pasaran). Ini akan membantu mengurangi tingkat stress pada sidat.

Semoga bermanfaat...

Komentar